Senin, 16 Februari 2015

Boikot 50 shades of Grey

Bentar lagi bioskop kesayangan kita akan dibanjiri dengan film kontroversial, 50 shades of grey. Aku ga ngerti mengapa pem-biokot-an film itu di Indonesia ga booming (atau aku yang ga gaul?). Tapi yang pasti, diantara berbagai film hollywood yang tidak mendidik itu, film ini yang paling keras aku tentang.

Bagi yang belum tau, tentang apa sih film ini? Klo kita cek ke wikipedia, disitu tertulis bahwa film ini berasal dari novel erotis karya E.L James. Mohon diingat kata yang saya garis bawahi... ini adalah film yang berasal dari novel EROTIS dengan judul yang sama. Maka, tidak heran kalau adegan di film ini bisa dipastikan penuh dengan suasana erotis/sexual situation.

Bukan hanya sekedar itu. Yang membuat film/novel ini kontroversial, yang ditolak oleh berbagai kalangan di beberapa negara, adalah film ini memuat BDSM. Apa itu BDSM (bondage/discipline, dominance/submission, and sadism/masochism) itu adalah salah satu fetish yang kejam. Dimana si dominance (yang biasanya cowok) akan menyiksa si submission (biasanya cewek) dengan berbagai alat penyiksa. Diikat, dicambuk, atau bahkan perbuatan sadis lainnya. Dalam BDSM tidak ada yang namanya 'perkosaan'. ketika si submission menjerit-jerit ketakutan/kesakitan, maka si dominance akan semakin senang. seakan-akan perbudakan dan penyiksaan menjadi hal yang wajar.

Coba anda bayangkan apa yang akan terjadi jika film ini sampai ke Indonesia


Di negara asalnya sendiri, US, penolakan akan film ini beredar luas. Bahkan aku mendapatkan info bahwa untuk menambah pendapatan mereka, mereka sengaja menyebarkan film ini lewat torrent. Jika kita mendownload via torrent, mereka akan melacak IP address kita lalu kita akan dituntut sebagai piracy (pembajakan) dengan harga tuntutan yang tidak masuk akal.

Sejumlah website sudah memberikan larangan download film ini juga menonton film ini agar film ini tidak masuk film box office.

Bagaimana dengan di Indonesia... aku harap para aktivis bergerak cepat sebelum kecolongan. Masa depan generasi muda kita akan semakin hancur jika film ini beredar di Indonesia maupun dunia maya


Tidak ada komentar :

Posting Komentar